vUr5v3Aga5Yx91u6PVcXOoUvbSaqSTTT1jtWFLWh
Bookmark

🍜 Ulasan Lengkap Tentang Wisata Kuliner Jawa yang Wajib Dicoba 2025


ulasan lengkap tentang wisata kuliner Jawa
ulasan lengkap tentang wisata kuliner Jawa

Kanigoropark.info - Pulau Jawa bukan hanya pusat budaya dan sejarah Indonesia, tetapi juga surga bagi para pencinta kuliner. Dari makanan tradisional hingga jajanan modern, setiap kota di Jawa menawarkan pengalaman rasa yang unik dan otentik. Dalam artikel ini, kami merangkum ulasan lengkap tentang wisata kuliner Jawa yang bisa kamu temukan di berbagai daerah — mulai dari yang legendaris hingga tempat baru yang sedang viral di 2025.
(Baca selengkapnya di Kanigoropark.info)

1. Soto Kadipiro – Yogyakarta

Soto legendaris sejak 1921 yang tetap ramai hingga kini

Berada di kawasan Wirobrajan, Soto Kadipiro adalah salah satu kuliner tertua di Yogyakarta. Berdiri sejak 1921, warung ini dikelola oleh generasi keempat keluarga pendiri. Menu utamanya, Soto Ayam Kampung Kuah Bening, dikenal karena kaldunya yang dimasak hingga 6 jam tanpa tambahan MSG.

“Kami masih mempertahankan resep asli dari simbah, semua bumbu digiling manual setiap pagi,” ujar Bu Sri, pengelola generasi ketiga, saat penulis berkunjung pada September 2024.

Harga sotonya berkisar Rp18.000 – Rp25.000, dengan tambahan lauk seperti perkedel dan sate ayam. Tempat ini sederhana tapi selalu bersih, dan hanya menampung sekitar 30 pengunjung.
📍 Jl. Wates No.33, Wirobrajan, Yogyakarta
🕕 06.00–14.00 WIB
4.6/5 dari 1.200 ulasan Google

2. Rawon Nguling – Probolinggo

Cita rasa khas Jawa Timur yang legendaris

Rawon Nguling sudah menjadi ikon kuliner Jawa Timur sejak puluhan tahun lalu. Daging sapinya empuk dan bumbunya pekat, berpadu sempurna dengan nasi hangat dan taburan kecambah. Rahasia kelezatannya terletak pada kluwek hitam yang memberikan rasa gurih khas serta aroma rempah yang kuat.

Harga per porsi sekitar Rp30.000, dan yang menarik, kamu bisa memesan lauk tambahan seperti paru goreng atau tempe kering khas rumah makan ini.
Selain di Probolinggo, cabang resminya juga ada di Surabaya — dan selalu ramai setiap akhir pekan.

Bagi wisatawan yang baru datang dari arah Bali atau Banyuwangi, Rawon Nguling sering menjadi tempat makan pertama yang wajib disinggahi sebelum menjelajahi Jawa Timur.

3. Gudeg Yu Djum – Yogyakarta

Manisnya rasa tradisi yang tak lekang waktu

Kalau bicara kuliner Jawa, belum lengkap tanpa menyebut Gudeg Yu Djum. Berdiri sejak 1950-an, gudeg ini terkenal dengan rasa manis yang khas, dipadukan dengan areh kental dan krecek pedas.

Setiap porsi disajikan dengan telur pindang, ayam kampung, dan nasi putih hangat. Harga mulai Rp25.000 untuk porsi standar. Yang menarik, kamu bisa melihat langsung proses memasak gudeg di dapur belakang menggunakan kayu bakar tradisional.

Tempat ini selalu menjadi langganan wisatawan domestik dan mancanegara karena keaslian resep dan suasananya yang klasik. Jika kamu datang pagi hari, aroma nangka muda yang direbus bersama santan akan langsung menyambut dari kejauhan.

4. Nasi Megono – Pekalongan

Kuliner sederhana dengan cita rasa mendalam

Kuliner khas pesisir utara ini terdiri dari nasi putih hangat yang ditaburi irisan nangka muda berbumbu kelapa parut dan rempah. Walau terlihat sederhana, rasanya luar biasa — gurih, sedikit pedas, dan wangi daun jeruknya sangat khas.

Biasanya disajikan dengan lauk sambal tempe atau ikan asin, menjadikannya santapan favorit masyarakat Pekalongan.

Warung yang paling populer adalah Warung Megono Bu Tatik, yang sudah buka sejak tahun 1980. Harganya ramah di kantong, hanya Rp12.000 per porsi, dan buka dari pukul 06.00–21.00 WIB.

5. Pecel Pincuk Garahan – Jember

Sensasi sarapan khas pedesaan di tepi rel

Bagi yang bepergian ke Jember, jangan lewatkan Pecel Pincuk Garahan yang berlokasi dekat stasiun kecil di kawasan pegunungan. Pecel ini disajikan di atas daun pisang segar (pincuk) dengan bumbu kacang kental, ditambah sayuran rebus dan tempe goreng.

Ciri khasnya adalah aroma daun pisang yang berpadu dengan rasa gurih pedas dari sambal kacang, menciptakan kombinasi yang menggugah selera.
Harga seporsinya hanya Rp10.000 – Rp15.000, sangat cocok untuk sarapan.

Datanglah pagi hari antara 06.00–08.00, karena setelah itu pembeli bisa antre hingga panjang. Suasana sekitar yang masih berkabut menambah nuansa pedesaan yang autentik.

6. Sate Klathak Pak Pong – Bantul

Daging kambing muda dengan sensasi bakaran besi

Sate ini berbeda dengan sate biasa. Tusuknya bukan dari bambu, melainkan dari besi jeruji sepeda agar panas meresap sempurna ke dalam daging kambing muda. Hasilnya, daging terasa lebih empuk dan tidak amis.

Satu porsi terdiri dari dua tusuk sate besar dan nasi hangat, dibanderol sekitar Rp30.000. Kuah tongsengnya yang gurih juga menjadi pelengkap yang wajib dicoba.

Sate Klathak Pak Pong sudah menjadi ikon kuliner Bantul dan pernah diliput berbagai media nasional. Untuk menghindari antrean panjang, sebaiknya datang sebelum pukul 17.00 WIB.

7. Tahu Lontong Laksana – Cirebon

Kuliner legendaris yang tetap eksis di era modern

Berdiri sejak tahun 1960, Tahu Lontong Laksana menjadi salah satu kuliner khas Cirebon yang masih bertahan hingga kini. Ciri khasnya adalah bumbu kacang yang manis gurih dengan sentuhan petis udang dan bawang goreng renyah.

Harga seporsinya hanya Rp20.000, dan warung ini terletak di jantung kota Cirebon. Uniknya, resep bumbunya tidak pernah berubah sejak pertama kali buka — bahkan alat penggilingnya masih tradisional.

Dengan suasana sederhana dan pelayanan cepat, Tahu Lontong Laksana jadi tempat nostalgia banyak warga lokal yang kini tinggal di luar kota.

8. Nasi Liwet Wongso Lemu – Solo

Rasa tradisional yang diracik sejak 1950

Kuliner ini menjadi ikon malam hari di Solo. Disajikan dalam daun pisang, nasi liwet berpadu dengan sayur labu siam, telur pindang, dan ayam suwir yang dimasak santan.

Keunikan Nasi Liwet Wongso Lemu adalah penyajiannya yang dilakukan oleh ibu-ibu dengan kebaya klasik, sambil duduk di tikar bambu. Setiap gigitan terasa lembut, gurih, dan sarat nostalgia.

Harga sekitar Rp22.000, dan buka dari pukul 18.00 hingga larut malam di kawasan Keprabon.

9. Es Dawet Telasih Bu Dermi – Solo

Minuman manis yang menyegarkan dan legendaris

Sebagai penutup, nikmati Es Dawet Telasih Bu Dermi di Pasar Gede Solo. Racikannya terdiri dari dawet hijau lembut, tape ketan, biji telasih, santan segar, dan sirup gula merah.
Satu gelasnya hanya Rp10.000, tetapi rasanya tak tertandingi.

Bu Dermi sudah berjualan sejak 1950-an, dan kini dilanjutkan oleh cucunya. Saat musim panas, antreannya bisa mencapai puluhan orang — bukti bahwa minuman tradisional ini tetap dicintai lintas generasi.

Pulau Jawa memang kaya akan kuliner yang bukan hanya lezat, tapi juga sarat nilai budaya dan sejarah. Setiap kota menawarkan keunikan tersendiri yang membuat perjalanan kuliner di pulau ini tak pernah membosankan.
Untuk kamu yang ingin eksplor lebih jauh, jangan lewatkan panduan lainnya di Kanigoropark.info yang menyajikan ulasan lengkap tentang wisata kuliner Jawa dengan referensi dan pengalaman langsung dari lapangan.

Posting Komentar

Posting Komentar