vUr5v3Aga5Yx91u6PVcXOoUvbSaqSTTT1jtWFLWh
Bookmark

Daftar Tempat Wisata Sejarah Viral di Solo yang Edukatif dan Instagramable


tempat wisata sejarah viral di Solo
tempat wisata sejarah viral di Solo

Kanigoropark.info - Solo dikenal sebagai kota budaya yang menyimpan banyak kisah sejarah penting di Jawa. Selain menjadi pusat tradisi Jawa, kota ini juga menawarkan berbagai destinasi bersejarah yang kini semakin populer di kalangan wisatawan muda. Banyak anak muda menjadikan kunjungan ke situs-situs bersejarah sebagai pengalaman edukatif sekaligus kesempatan untuk mendapatkan foto estetik.

Bagi Anda yang mencari rekomendasi lengkap tentang tempat wisata sejarah viral di Solo, artikel ini akan membahas berbagai destinasi menarik, mulai dari keraton, museum, hingga bangunan peninggalan kolonial. Setiap lokasi memiliki daya tarik tersendiri, baik dari sisi nilai sejarah maupun visual yang cocok untuk konten media sosial.

Dengan memahami sejarah sekaligus menikmati suasana khas Solo, perjalanan Anda tidak hanya sekadar berwisata, tetapi juga menambah wawasan tentang budaya dan warisan nenek moyang.

Keraton Kasunanan Surakarta: Simbol Sejarah dan Budaya Jawa

Keraton Kasunanan Surakarta menjadi destinasi utama wisata sejarah di Solo. Dibangun pada tahun 1745 oleh Pakubuwono II, keraton ini bukan sekadar istana, melainkan pusat budaya Jawa yang masih aktif hingga kini.

Saat berkunjung, wisatawan dapat melihat koleksi gamelan, pusaka, serta benda-benda peninggalan kerajaan. Suasana dalam keraton terasa magis, terlebih jika Anda beruntung menyaksikan prosesi budaya yang digelar di dalamnya.

Harga tiket masuk Keraton Surakarta per 2025 adalah sekitar Rp15.000. Informasi terbaru bisa dicek melalui situs resmi Dinas Pariwisata Kota Surakarta.

Museum Radya Pustaka: Menyimpan Naskah dan Pusaka Berharga

Museum Radya Pustaka adalah salah satu museum tertua di Indonesia. Koleksi yang ditampilkan meliputi naskah kuno, arca, dan pusaka Jawa yang kaya nilai sejarah. Museum ini sangat cocok bagi pelajar, peneliti, maupun wisatawan yang ingin memahami lebih dalam sejarah peradaban Jawa.

Interior museum didesain sederhana, namun atmosfernya sangat kental dengan nuansa edukasi. Pengunjung juga bisa mengikuti tur singkat yang dipandu oleh staf museum, sehingga mendapatkan penjelasan lebih detail tentang koleksi yang dipamerkan.

Benteng Vastenburg: Peninggalan Kolonial Belanda

Benteng Vastenburg adalah saksi bisu kekuasaan kolonial Belanda di Solo. Bangunan berbentuk segi empat dengan dinding kokoh ini dahulu difungsikan sebagai pusat militer. Kini, benteng ini menjadi ruang publik yang sering dipakai untuk konser, pameran seni, hingga festival budaya.

Banyak wisatawan muda yang menjadikan benteng ini sebagai spot foto karena arsitekturnya yang megah dan instagramable. Jika Anda datang malam hari, pencahayaan benteng menciptakan suasana romantis sekaligus dramatis.

Pura Mangkunegaran: Pesona Arsitektur Jawa-Eropa

Pura Mangkunegaran memiliki keunikan karena menggabungkan gaya arsitektur Jawa tradisional dengan sentuhan Eropa. Kompleks istana ini masih terawat dengan baik dan terbuka untuk umum.

Di dalamnya terdapat koleksi perhiasan, topeng, gamelan, hingga lukisan kuno. Wisatawan bisa mengikuti tur dengan pemandu untuk memahami nilai historis dari setiap koleksi. Suasana pura juga lebih tenang dibanding keraton, sehingga memberikan pengalaman yang berbeda.

Loji Gandrung: Rumah Dinas Bersejarah

Loji Gandrung adalah rumah dinas resmi Wali Kota Solo yang dulunya dibangun pada masa kolonial. Desain bangunannya bergaya Eropa klasik, dengan pilar tinggi dan halaman luas.

Meskipun tidak selalu terbuka untuk umum, bangunan ini tetap menjadi daya tarik visual karena lokasinya strategis. Banyak wisatawan berhenti sejenak untuk berfoto di depan pintu gerbang yang megah.

Pasar Gede Hardjonagoro: Wisata Sejarah Sekaligus Kuliner

Pasar Gede adalah pasar tradisional yang sudah berdiri sejak zaman kolonial. Selain menjadi pusat perdagangan, bangunan pasar ini dirancang oleh arsitek Belanda, Thomas Karsten, yang juga merancang berbagai gedung penting di Jawa.

Berjalan di dalam pasar, Anda bisa merasakan atmosfer Solo tempo dulu sekaligus mencicipi jajanan khas seperti lenjongan, serabi, dan nasi liwet. Kombinasi wisata sejarah dan kuliner ini membuat Pasar Gede semakin ramai dikunjungi wisatawan.

Balai Kambang dan Taman Sriwedari: Sejarah Hiburan Rakyat

Taman Sriwedari pernah menjadi pusat hiburan rakyat Solo sejak abad ke-19. Dahulu, tempat ini dipakai untuk wayang orang, pertunjukan tari, hingga perayaan tradisi.

Kini, meskipun tidak sepopuler dulu, Taman Sriwedari tetap memiliki nilai sejarah yang kuat. Bagi pecinta fotografi, bangunan tua dan ornamen khas Jawa di taman ini memberikan latar belakang foto yang eksotis.

Laweyan: Jejak Sejarah Batik Solo

Kampung Batik Laweyan adalah destinasi wajib bagi pencinta batik. Sejak abad ke-19, kawasan ini menjadi pusat industri batik yang dipelopori pengusaha pribumi. Hingga sekarang, Anda masih bisa melihat deretan rumah kuno bergaya Eropa-Jawa yang dulu dihuni para juragan batik.

Selain berbelanja batik, wisatawan bisa mengikuti workshop singkat untuk mencoba membatik. Ini memberi pengalaman langsung yang menyenangkan sekaligus edukatif.

Tempat Wisata Sejarah Viral di Solo yang Wajib Masuk Itinerary

Jika Anda mencari inspirasi perjalanan, berbagai destinasi tadi adalah bagian dari tempat wisata sejarah viral di Solo. Tren wisata sejarah kini semakin populer, karena wisatawan ingin mendapatkan lebih dari sekadar hiburan. Mereka mencari makna, edukasi, sekaligus pengalaman unik yang bisa dibagikan di media sosial.

Solo menjadi kota yang tepat untuk itu, karena perpaduan budaya Jawa, peninggalan kolonial, dan nuansa tradisi masih hidup di setiap sudutnya. Dari keraton hingga kampung batik, setiap tempat menghadirkan cerita yang memperkaya wawasan sekaligus pengalaman pribadi.

Posting Komentar

Posting Komentar