vUr5v3Aga5Yx91u6PVcXOoUvbSaqSTTT1jtWFLWh
Bookmark

Wisata Edukasi Pertanian di Batu: Pilihan Terbaik untuk Belajar dan Rekreasi Sekaligus


tempat belajar pertanian di Batu
tempat belajar pertanian di Batu

Kanigoropark.info - Kota Batu di Jawa Timur bukan hanya dikenal sebagai destinasi wisata keluarga yang sejuk dan menenangkan, tetapi juga memiliki sisi lain yang semakin populer di kalangan sekolah dan komunitas edukatif: wisata pertanian edukatif. Konsep ini menggabungkan rekreasi, pengalaman langsung, dan pembelajaran yang menyenangkan bagi anak-anak maupun orang dewasa.

Dalam beberapa tahun terakhir, wisata edukatif berbasis pertanian di Batu tumbuh pesat sebagai respons atas meningkatnya minat masyarakat terhadap gaya hidup berkelanjutan, ketahanan pangan, dan pentingnya mengenalkan alam sejak dini. Para pengelola wisata kini tidak sekadar menawarkan pemandangan hijau dan spot foto estetik, tetapi juga kurikulum mini untuk field trip yang menghibur sekaligus mencerdaskan.

Jika Anda mencari tempat belajar pertanian di Batu yang cocok untuk anak-anak, rombongan sekolah, maupun keluarga, berikut adalah beberapa pilihan yang telah terbukti memberi pengalaman berharga dan edukatif.

Kusuma Agrowisata: Edukasi Langsung dari Petani Profesional

Kusuma Agrowisata menjadi pionir wisata pertanian edukatif di Kota Batu. Lokasi ini telah lama dikenal sebagai tempat memetik apel, stroberi, dan jambu langsung dari kebunnya. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Kusuma mengembangkan paket wisata edukatif yang menyasar siswa SD hingga SMA.

Di sinilah siswa bisa belajar proses budidaya dari awal: mulai dari penyemaian benih, perawatan tanaman, hingga panen. Yang menarik, kegiatan tidak dipandu oleh sembarang tour guide, tetapi oleh para petani dan fasilitator internal yang telah dilatih secara khusus.

“Kami ingin setiap anak tidak hanya menikmati hasil panen, tapi juga memahami proses bertani sebagai ilmu dan keterampilan,” ujar Bapak Yanto, edukator lapangan Kusuma, saat dikunjungi pada Juni 2025.

Fasilitas seperti green house, kebun hidroponik, dan laboratorium mini menjadikan tempat ini ideal untuk memperkenalkan teknologi pertanian modern. Tak sedikit sekolah dari luar kota menjadikan Kusuma sebagai destinasi wajib tahunan untuk study tour.

Batu Love Garden (Baloga): Surga Visual dan Ilmu Botani

Berlokasi tidak jauh dari Museum Angkut, Batu Love Garden menyajikan ribuan jenis tanaman hias, sayuran, hingga tanaman herbal dalam sebuah kebun luas yang tertata sangat artistik. Tempat ini cocok dijadikan lokasi wisata edukatif untuk field trip karena menggabungkan antara eksplorasi botani dan pengalaman visual yang sangat berkesan.

Baloga memiliki zona edukatif seperti kebun sayur organik, area flora internasional, hingga rumah kupu-kupu. Anak-anak diajak memahami peran penting tanaman dalam ekosistem, cara kerja polinasi, hingga teknik pemupukan alami.

Tim edukasi Baloga juga menyediakan worksheet dan aktivitas interaktif seperti tebak tanaman, menanam bibit, dan eksperimen sederhana untuk mengenalkan sains pertanian sejak dini.

RTH Kampus UIN Maliki: Praktik Pertanian Berkelanjutan

Tidak banyak yang tahu bahwa di area kampus UIN Maulana Malik Ibrahim Kota Batu terdapat Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang dijadikan laboratorium pertanian berkelanjutan. Lokasi ini dibuka untuk umum dan sering menjadi lokasi pelatihan pertanian urban serta workshop lingkungan hidup.

Kelebihan RTH ini adalah pendekatannya yang modern dan ilmiah. Mahasiswa serta komunitas lingkungan mengembangkan metode pertanian organik dengan pendekatan ekonomi sirkular, seperti pengolahan kompos dari sampah dapur dan sistem pengairan hemat energi.

Bagi rombongan yang ingin mengenalkan pertanian dari perspektif keberlanjutan, tempat ini menjadi contoh nyata kolaborasi antara teori akademik dan praktik lapangan.

Petik Buah dan Workshop di Kanigoro Park

Salah satu tempat belajar pertanian di Batu yang mulai mencuri perhatian adalah Kanigoro Park. Mengusung konsep agrowisata berbasis lokal, Kanigoro menghadirkan kebun edukatif dengan pendekatan tradisional dan kontemporer sekaligus.

Pengunjung tak hanya bisa memetik jeruk dan sayur segar langsung dari kebun, tetapi juga mengikuti workshop menanam bibit sayur organik, mengenal jenis-jenis tanah, dan cara membuat kompos dari sisa dapur. Yang membedakan Kanigoro Park adalah pengalaman otentik—tanpa dekorasi berlebihan, tetapi memberi ruang luas untuk eksplorasi alam secara langsung.

Tempat ini sangat cocok untuk anak-anak PAUD hingga SMP karena atmosfernya ramah keluarga, ditambah dengan instruktur yang berpengalaman dalam mendampingi peserta usia dini.

Kampung Tematik Pertanian: Belajar Langsung dari Warga

Inovasi dari Dinas Pariwisata Kota Batu dan beberapa LSM lokal menghadirkan konsep “kampung tematik pertanian”. Di kampung-kampung seperti Temas atau Junrejo, warga menyulap pekarangan menjadi mini garden edukatif. Anak-anak bisa belajar sistem vertikultur, menanam dengan pot daur ulang, hingga panen sayur dalam polybag.

Keunikan dari program ini adalah pendekatan sosiokulturalnya. Pengunjung tidak hanya belajar pertanian, tetapi juga berinteraksi dengan warga, memahami filosofi lokal dalam bercocok tanam, serta menyerap nilai gotong royong.

Tips Memilih Wisata Edukasi Pertanian untuk Sekolah

Agar field trip pertanian benar-benar memberi dampak positif, perhatikan beberapa hal berikut:

  • Periksa kurikulum aktivitas: Pilih lokasi yang menyusun kegiatan sesuai jenjang usia anak.

  • Pastikan keamanan area: Kebun sebaiknya steril dari bahan kimia dan memiliki jalur evakuasi.

  • Pilih pendamping edukatif: Prioritaskan tempat yang menyediakan edukator atau petani pendamping, bukan hanya tour guide umum.

  • Koneksi ke pembelajaran sekolah: Pastikan kegiatan di lapangan bisa disambungkan ke pembelajaran sains, lingkungan, atau P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila).

Penutup yang Menginspirasi

Mengajak anak atau siswa mengunjungi wisata edukasi pertanian bukan hanya soal mengisi waktu liburan. Ini adalah investasi pengalaman yang akan membentuk kesadaran mereka tentang lingkungan, pangan, dan hidup berkelanjutan. Kota Batu sebagai kota agrowisata telah membuktikan bahwa belajar bisa sangat menyenangkan—di kebun, di ladang, dan bersama para petani.

Jika Anda sedang mencari tempat belajar pertanian di Batu yang memberikan manfaat nyata, pertimbangkanlah lokasi-lokasi di atas, terutama Kanigoro Park yang menggabungkan unsur edukasi, keaslian lokal, dan semangat berbagi pengetahuan.

Posting Komentar

Posting Komentar