vUr5v3Aga5Yx91u6PVcXOoUvbSaqSTTT1jtWFLWh
Bookmark

7 Tempat Wisata Tersembunyi di Malang yang Belum Banyak Diketahui Wisatawan

7 Tempat Wisata Tersembunyi di Malang yang Belum Banyak Diketahui Wisatawan

Malang bukan hanya tentang Jatim Park atau Batu Night Spectacular. Kota ini menyimpan sejumlah destinasi tersembunyi yang menawarkan keindahan luar biasa namun belum banyak diketahui oleh wisatawan. Dari air terjun tersembunyi, spot camping sunyi, hingga desa wisata yang sarat budaya, semua memberikan pengalaman autentik yang sulit ditemukan di tempat lain.

Sebagai penulis yang telah menjelajahi berbagai sudut Malang, artikel ini dibuat berdasarkan kunjungan langsung, pengamatan pribadi, dan pengalaman yang menginspirasi. Inilah deretan tempat wisata tersembunyi di Malang yang pantas masuk daftar kunjungan Anda berikutnya.

1. Coban Parang Tejo

Air terjun ini terletak di lereng Gunung Kawi, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Jauh dari keramaian kota, Coban Parang Tejo menyuguhkan nuansa alam liar yang masih alami.

Pengalaman pribadi:

Saya menempuh perjalanan motor sekitar 1,5 jam dari kota Malang menuju titik awal trekking. Melewati ladang dan jalan setapak berbatu, suara alam mulai mendominasi. Begitu sampai, gemuruh air terjun dan kabut tipis menyambut saya. Tidak ada penjaja makanan, tidak ada suara musik—hanya suara alam yang menyembuhkan.

2. Omah Kayu Gunung Banyak

Terletak di kawasan wisata paralayang Batu, Omah Kayu menawarkan pengalaman menginap di rumah pohon di tepi tebing. Di malam hari, suasana jadi magis.

Observasi unik:

Malam itu saya tidur ditemani suara jangkrik dan hembusan angin gunung. Pagi harinya, kabut menggantung di atas pepohonan, dan cahaya matahari menyelinap melalui celah dahan. Menyeruput kopi sambil melihat panorama kota Batu dari ketinggian adalah momen yang sulit dilupakan.

3. Kampung Budaya Polowijen

Berlokasi di tengah kota Malang, Kampung Budaya Polowijen adalah laboratorium budaya hidup. Di sini, seni tari topeng Malangan tetap lestari dan bisa dipelajari langsung oleh wisatawan.

Pengalaman langsung:

Saya mengikuti workshop membatik topeng dan diajari langsung oleh ibu-ibu setempat. Di sela kegiatan, mereka bercerita tentang sejarah topeng Malang yang diwariskan turun-temurun. Setiap guratan pada topeng punya filosofi mendalam. Di sinilah saya merasakan bagaimana budaya bukan hanya tontonan, tapi juga pengalaman hidup.

4. Coban Sumber Pitu Tumpang

Sumber Pitu artinya “tujuh mata air”, dan sesuai namanya, Coban ini memiliki tujuh aliran air terjun yang turun bersamaan dari tebing tinggi di Kecamatan Tumpang.

Catatan perjalanan:

Trekking ke lokasi ini cukup menantang. Saya harus melewati hutan dan jembatan bambu sederhana. Namun pemandangan yang tersaji benar-benar spektakuler. Air mengalir deras dari tujuh titik, menciptakan suasana mistis sekaligus menyegarkan. Saya bahkan berendam sejenak di kolam alaminya dan rasanya seperti terapi.

5. Pantai Bantol

Pantai Bantol berada di kawasan pesisir selatan Malang. Tidak seperti Balekambang atau Goa Cina, pantai ini lebih tenang dan belum terlalu ramai.

Observasi pribadi:
Saya datang saat sore menjelang senja. Pasirnya kecokelatan dan tebing batu karang di pinggir pantai menciptakan lanskap yang dramatis. Ombaknya tenang, cocok untuk bersantai atau memancing. Warga sekitar masih menjaga kebersihan dengan baik, dan tidak ada pedagang keliling. Di sini, saya merasa benar-benar lepas dari hiruk pikuk dunia.

6. Taman Langit Gunung Banyak

Meski tidak terlalu tersembunyi, banyak yang melewatkan Taman Langit karena fokus pada spot paralayang. Padahal taman ini punya nuansa magis, terutama saat pagi atau sore hari.

Kesan pengalaman:

Saya datang sekitar pukul 5 pagi untuk menikmati sunrise. Kabut perlahan naik dari lembah, dan patung-patung kayu berbentuk peri serta naga menciptakan suasana seperti negeri dongeng. Cocok untuk merenung atau sekadar menikmati keindahan pagi dengan damai.

7. Wisata Alam Malang yang Belum Rama — Kanigoro Park

Satu lagi destinasi menarik adalah wisata alam Malang yang belum rama — Kanigoro Park. Terletak di area perbukitan Kabupaten Malang bagian selatan, tempat ini menawarkan paket lengkap mulai dari perkemahan, outbound, hingga spot edukasi alam.

Kesan pribadi saat berkunjung:

Saya mengikuti kegiatan eco-camp di tempat ini bersama komunitas lokal. Kami belajar mengenal tanaman obat, membuat eco-enzym, dan berjalan kaki menyusuri hutan kecil yang dikelola warga. Ada juga spot gardu pandang di atas bukit, tempat terbaik untuk melihat sunrise tanpa gangguan turis.

Tips Berkunjung ke Tempat Wisata Tersembunyi di Malang

  • Gunakan kendaraan pribadi, terutama roda dua, untuk akses maksimal.

  • Bawalah logistik secukupnya, karena banyak tempat belum punya fasilitas lengkap.

  • Hormati alam dan budaya lokal. Jangan tinggalkan sampah.

  • Cek cuaca sebelum berangkat, terutama untuk destinasi di pegunungan atau hutan.

Inilah saatnya menjelajahi Malang dari sisi yang lebih autentik dan personal. Jangan hanya puas dengan tempat wisata mainstream—beri kesempatan untuk alam dan budaya lokal menyambut Anda dengan cara yang lebih bermakna.

Posting Komentar

Posting Komentar