![]() |
tempat wisata budaya viral di Surabaya |
Kanigoropark.info - Surabaya bukan hanya kota industri dan bisnis, tetapi juga kota dengan warisan budaya yang kaya. Banyak pengunjung datang hanya untuk belanja atau kuliner, padahal ada begitu banyak tempat wisata budaya yang memberikan pengalaman mendalam. Bagi Anda yang penasaran, sejumlah destinasi di kota pahlawan ini kini semakin populer bahkan viral di media sosial karena keunikan sejarah dan suasananya.
Berjalan di Surabaya seperti membuka lembaran sejarah. Setiap sudut kotanya menyimpan cerita perjuangan, percampuran budaya, hingga kehidupan masyarakat yang multikultural. Itulah sebabnya wisata budaya di kota ini selalu punya daya tarik tersendiri. Tak hanya menambah pengetahuan, kunjungan ke destinasi bersejarah juga memberi pengalaman emosional yang sulit terlupakan.
Di artikel ini, saya akan mengulas beberapa destinasi paling berkesan yang sempat saya kunjungi langsung. Setiap tempat punya suasana berbeda, mulai dari arsitektur kolonial, kampung tua yang penuh warna, hingga ruang ibadah yang menjadi ikon toleransi. Mari kita telusuri satu per satu.
Menyusuri Kehangatan House of Sampoerna
Begitu melangkah masuk ke House of Sampoerna, aroma tembakau khas langsung terasa. Saya sempat melihat pekerja melinting rokok secara manual—proses yang begitu detail dan langka. Museum ini memang terkenal karena menghadirkan pengalaman nyata, bukan sekadar koleksi benda mati.
Gedungnya sendiri bergaya kolonial, dengan pilar-pilar megah berwarna putih. Banyak pengunjung mengabadikan foto di halaman depannya yang memang ikonik. Bahkan, salah satu alasan tempat ini viral di Instagram adalah karena spot foto klasiknya terlihat estetik dari berbagai sudut.
Selain itu, ada pameran seni temporer yang menambah daya tarik museum. Saat saya datang, ada instalasi seni bertema perjuangan rakyat Surabaya yang membuat pengunjung lebih memahami konteks sejarah. Hal menarik lainnya adalah fakta bahwa museum ini gratis untuk umum dan buka setiap hari dari pukul 09.00–18.00 WIB.
Balai Pemuda: Harmoni Seni dan Sejarah
Balai Pemuda adalah gedung kesenian legendaris yang masih aktif digunakan hingga sekarang. Saya sempat menyaksikan pertunjukan seni tradisional di sana, dan suasananya begitu hangat. Lampu sorot yang sederhana berpadu dengan arsitektur kolonial Belanda menghadirkan atmosfer yang unik.
Banyak orang mungkin hanya melihat Balai Pemuda dari luar, padahal ketika masuk, Anda akan merasakan denyut seni lokal. Gedung ini tidak hanya dipakai untuk pementasan tari atau musik, tetapi juga sering jadi tempat pameran lukisan dan kerajinan tangan.
Ketika malam tiba, area sekitar Balai Pemuda terasa hidup dengan aktivitas anak muda. Ini menjadi bukti bahwa warisan budaya bukan hanya bagian dari masa lalu, melainkan juga terus beradaptasi dengan generasi baru.
Klenteng Sanggar Agung: Ikon Wisata Religi Tepi Laut
Berbeda dengan destinasi lain, Klenteng Sanggar Agung memberi pengalaman spiritual yang sangat kuat. Lokasinya berada di tepi laut, sehingga suasana hening berpadu dengan deburan ombak. Saat saya berkunjung, matahari sore menambah kesan dramatis, membuat siapa pun betah berlama-lama di sana.
Klenteng ini dikenal dengan patung Dewi Kwan Im raksasa yang menghadap laut. Banyak pengunjung datang tidak hanya untuk berdoa, tetapi juga untuk menikmati keindahan arsitektur Tionghoa yang megah. Spot foto di depan patung Dewi Kwan Im bahkan sering viral di media sosial, menjadikannya salah satu tempat wisata budaya viral di Surabaya yang bisa Anda cek detailnya di Kanigoropark.info.
Uniknya lagi, meskipun ini adalah tempat ibadah, pengunjung non-Tionghoa tetap diperbolehkan masuk dengan syarat menjaga sikap hormat. Inilah bukti nyata toleransi budaya di kota Surabaya.
Kampung Arab: Menyusuri Tradisi yang Masih Hidup
Jika Anda ingin merasakan nuansa Timur Tengah tanpa harus ke luar negeri, datanglah ke Kampung Arab Surabaya. Jalan-jalan sempitnya dipenuhi toko parfum khas Arab, kain, kurma, dan pernak-pernik Islami. Saat berjalan di sana, saya merasa seolah sedang menyusuri pasar di Jazirah Arab.
Kampung Arab juga menjadi pusat kegiatan keagamaan. Di sela-sela toko, terdapat masjid tua yang masih aktif digunakan masyarakat setempat. Saya sempat berhenti untuk berbincang dengan salah satu pedagang parfum, yang bercerita tentang sejarah keluarganya yang sudah tiga generasi berdagang di sana.
Inilah daya tarik budaya yang tak bisa dipalsukan: interaksi nyata dengan masyarakat yang hidup di dalamnya. Kampung Arab bukan sekadar objek wisata, melainkan lingkungan yang masih mempertahankan identitas aslinya.
Monumen Tugu Pahlawan: Simbol Perjuangan yang Menggetarkan
Surabaya dikenal sebagai kota pahlawan, dan Tugu Pahlawan adalah simbol paling jelas dari identitas itu. Saat saya berada di sana, berdiri di bawah monumen setinggi 41 meter, saya merasakan getaran emosional yang sulit dijelaskan.
Monumen ini dikelilingi taman hijau yang cukup luas, menjadikannya tempat yang tenang untuk merenung. Di bagian bawah, terdapat museum yang menyajikan dokumentasi sejarah pertempuran 10 November 1945. Video, foto, dan diorama yang ditampilkan begitu detail sehingga pengunjung bisa memahami betapa sengitnya perjuangan kala itu.
Tidak mengherankan jika Tugu Pahlawan selalu masuk dalam daftar destinasi wajib di Surabaya, khususnya bagi mereka yang ingin belajar sejarah.
Ampel: Perpaduan Wisata Religi dan Budaya
Terakhir, saya mengunjungi kawasan Ampel, yang terkenal dengan Masjid Sunan Ampel. Kawasan ini memiliki atmosfer religi yang kental, tapi juga menyimpan nuansa budaya yang kuat.
Berjalan di sekitar masjid, Anda akan menemukan deretan pedagang menjual makanan khas Arab-Jawa, seperti roti maryam dan nasi kebuli. Interaksi masyarakat di kawasan ini begitu ramah, membuat pengunjung betah meski kawasan selalu ramai.
Kawasan Ampel juga menjadi salah satu bukti nyata akulturasi budaya. Di satu sisi ada tradisi Islam yang kuat, di sisi lain ada jejak budaya Jawa yang menyatu dalam kehidupan sehari-hari.
Daftar Wisata Budaya Surabaya yang Semakin Populer
Bila dirangkum, beberapa destinasi budaya yang semakin populer di Surabaya antara lain:
-
House of Sampoerna
-
Balai Pemuda
-
Klenteng Sanggar Agung
-
Kampung Arab
-
Monumen Tugu Pahlawan
-
Kawasan Ampel
Keenam destinasi ini tidak hanya menjadi objek foto, tetapi juga menyimpan nilai sejarah dan budaya yang berharga. Banyak di antaranya kini semakin dikenal publik berkat media sosial dan konten wisata yang viral. Untuk referensi lebih lengkap tentang pilihan wisata terbaru, Anda juga bisa melihat daftar wisata keluarga terbaru di Yogyakarta sebagai perbandingan destinasi budaya di kota lain.
Posting Komentar